Rabu, 07 Oktober 2009

Fakta

Buah Merah Asli Papua

Apakah buah merah? Buah merah (Pandanus conoideus) atau yang dikenal luas di Wamena dengan nama tawi / sauk ekendi adalah tanaman asli Papua yang tumbuh di dataran rendah (40 m dpl) sampai dataran tinggi (2.000 m dpl). Namun populasi terbanyak terdapat di dataran dengan ketinggian 1.200 hingga 2.000 m dpl. Buah merah biasa tumbuh bergerombol dalam satu area, jarang tumbuh menyendiri. Buah merah tumbuh di daerah dengan suhu di bawah 17 derajat Celcius dengan curah hujan rata-rata 186 mm per bulan dan jumlah penyinaran matahari 57% dan tekanan udara rata-rata 896 mb. Tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dgn pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dgn kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yg berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah merah sudah secara turun-temurun dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai penambah energi dan daya tahan tubuh.
Gambar Buah Merah yang telah diambil empulurnya
Keterangan gambar:
Foto buah merah yang telah dibuang empulurnya. Penduduk asli membuang empulur secara tradisional menggunakan tulang paha kasuari, bukan parang. Daging buah inilah yang kemudian dipotong potong, direbus dan diolah menjadi minyak yang sangat berkhasiat untuk kesehatan manusia. Dari buah merah sepanjang 1 meter dengan berat 2-3 kg hanyalah dihasilkan sekitar 75-300ml minyak.

Penemu buah Merah yang sesungguhnyaKehebatan buah merah mulai terkuak setelah seorang peneliti dari Universitas Cendrawasih, Drs. I Made Budi MSi, pada akhir tahun 2004 lalu mengungkapkan secara ilmiah tentang khasiat pengobatan dan kandungan gizi yang luar biasa yang dikandung dalam buah ini. Sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih beliau sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.Menurutnya, buah ini mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme. Diantaranya adalah karotenoid, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan dekanoat, omega 3 dan omega 9 yang berperan sebagai senyawa anti radikal bebas pengendali beragam penyakit seperti kanker, hipertensi, paru - paru dan infeksi. Selain itu, buah merah mengandung banyak kalori untuk menambah energi, kalsium, serat, protein, vitamin B1, vitamin C dan nialin.Kandungan kalorinya tinggi, mencapai 400 kilo kalori /100 gram daging buah. Tak heran jika setelah meminumnya orang akan merasa bugar dan nafsu makan meningkat.
Adapun yang diminum dari buah merah ini adalah dalam bentuk saripati. bentuknya seperti minyak goreng, hanya saja berwarna merah kental dan berbau seperti wijen.
antioksidan di dalam buah merah (kandungan rata-rata):
- Karoten (12.000 ppm)
- Betakaroten (700 ppm)
- Tokoferol (11.000 ppm)
Kandungan gizi buah merah antara lain memiliki antioksidan tinggi (karoten, tokoferol), asam lemak didominasi tidak jenuh, mineral makro dan mikro sangat tinggi khususnya kalsium serta Fe. Hampir 85 persen terdiri dari Omega 3, Omega 9 dan Omega 6. Ketiga Omega ini sangat penting peranannya dalam meningkatkan kekebalan tubuh, kecerdasan, dan perbaikan sel rusak.
foto bukti zat zat yang dikandung oleh buah merah
Ket: Berbagai zat yang dikandung dalam satu sendok minyak buah merah
Buah merah yang telah diolah menjadi minyak
Keterangan gambar:
Buah merah yang telah diproses menjadi minyak, siap untuk dikemas

Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktifitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yg dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan sari buah Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yg amat tinggi dalam upaya pengobatan yg dilaksanakan terhadap penyakit yaitu; tumor otak, tumor kandungan, tumor payudara, kanker hati, bahkan juga HIV/AIDS yg sebagian besar kasus penyembuhan terjadi atas pasien-pasien di Papua maupun penderita penyakit di p.Jawa.
Buah merah memang tokcer mengganyang sel kanker. Riset - riset di laboratorium mendukung bukti empiris tersebut. Semua itu bukan isapan jempol belaka, tapi datang dari balik dinding laboratorium seperti yang sudah dilakukan oleh Prof. Elin Yulinah Sukandar dari Farmasi Institut Teknologi Bandung, Drs. I Made Budi MSi dari Universitas Cendrawasih, Dr. Mappiratu dari Universitas Tadulako Palu, Prof. Dr. AR Sidik guru besar Jurusan Farmasi Universitas Padjajaran, Prof Dr. Lathifa Darusman MSi dari Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB), termasuk juga Puslitbang Farmasi Universitas Airlangga dan Universitas Katolik Widya Mandala, serta diberbagai pusat riset kesehatan di Moskwo Rusia, Taiwan, China dan Amerika Serikat.
Percobaan yang dilakukan pada seekor tikus putih untuk membuktikan secara ilmiah kekhasiatan minyak buah merah
Keterangan gambar:
Percobaan Laboratorium minyak buah merah pada seekor tikus putih yang dilakukan di Laboratorium Farmasi Institut Teknologi Bandung.

Penyakit apa saja yang terbukti dapat disembuhkan oleh khasiat buah merah? berikut adalah sebagian diantaranya:
  1. berbagai khasiat dari minyak buah merahAIDS
    Walaupun para ahli telah bertahun-tahun mencoba membuat obat untuk menyembuhkan AIDS tetap saja obatnya masih belum ditemukan. Mungkin Anda sendiri merasa tidak percaya mengenai khasiat buah merah yang satu ini. Namun khasiat buah merah untuk menyembuhkan AIDS sudah terbukti. Salah satu seorang yang terbebas dari cengkeraman kematian akibat AIDS adalah Agustina Sawery.

    Agustina Sawery sempat menurun berat tubuhnya dari 50 kg menjadi 27 kg. Ia mengalami infeksi anus, gangguan fungsi hati, mulut bercendawan dan infeksi paru-paru. Nampaknya Agustina tinggal menunggu jam kematiannya. Maka dia datang kepada Drs I Made Budi MS.Saat itu Made sudah dikenal luas di Papua lantaran kerap mengobati penyakit seperti kanker dengan ekstrak buah merah. Kemudian Agustina diberikan ekstrak buah merah yang dikonsumsi tiga kali sehari.

    Sejak mengkonsumsi buah merah keadaannya mulai membaik. Berat badannya yang sempat turun sampai menjadi 27 kg mulai meningkat menjadi 46 kg. Kulitnya yang semua busik menjadi mulus kembali. Rambutnya yang sempat rontok mulai tumbuh lagi. Agustina menjadi jauh lebih bugar.

    Dikabarkan bahwa kemampuan buah merah menyembuhkan AIDS adalah karena buah merah mengandung tokoferol dan betakaroten yang sangat tinggi. Kedua kandungan ini berfungsi sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tokoferol dan betakaroten akhirnya berkombinasi untuk memecah asam amino yang dibutuhkan oleh virus penyebab AIDS, HIV, sehingga virus tersebut tak dapat melangsungkan hidupnya.

  2. Kanker dan Tumor
    Khasiat lain buah merah adalah mengobati kanker dan tumor. Kanker dan tumor tak diragukan lagi merupakan salah satu penyebab kematian terbesar. Disebabkan oleh apa kanker dan tumor itu? Penyakit ini disebabkan oleh ketidakteraturan hormon dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya daging di jaringan tubuh normal.

    Buah merah dapat mengobati kanker karena kandungan tokoferolnya sangat tinggi, yaitu mencapai 11.000 ppm dan betakarotennya mencapai 7.000 ppm. Kedua senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah pembiakan sel-sel kanker.

  3. Stroke dan Darah Tinggi
    Stroke disebabkan oleh darah yang membeku dan penyempitan pembuluh darah. Salah satu penyebab penyakit ini adalah darah tinggi. Tekanan darah tinggi menyebabkan penggumpalan darah sehingga pembuluh darah menyempit, akibatnya supplai darah berkurang. Lebih dari itu, pembuluh darah bisa pecah. Penyakit ini, bila tidak menyebabkan kematian, dapat menyebabkan kelumpuhan anggota badan.

    Darah tinggi sendiri disebabkan oleh kerja jantung yang memompa darah terlalu cepat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh karena darah kekurangan oksigen atau oksigen yang terlalu kental.

    Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah menjadi normal.



  4. Asam Urat
    Asam urat disebabkan karena terganggunya fungsi lever sehingga lever memproduksi asam urat secara berlebihan. Asam urat akhirnya tertampung di dalam ginjal menjadi batu dan dibawa ke ujung-ujung jari tangan dan kaki serta mengumpul di sana.

    Tokoferol dalam buah merah mengencerkan darah dan memperbaiki sistem kerja lever. Sistem kerja lever, setelah diperbaiki, memproduksi kadar asam urat yang normal.

  5. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
    Penyakit ini disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, kandungan gula dalam darah meningkat.

    Kandungan tokoferol dalam buah merah memperbaiki kerja pankreas sehingga fungsi pankreas menjadi normal kembali.

  6. Osteoporosis
    Disebabkan pengeroposan tulang, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan kalsium. Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja.

    Buah merah kaya akan kalsium sehingga dapat mencegah dan mengobati osteoporosis. Dalam 100 gram buah merah segar terkandung 54.000 miligram kalsium.

  7. Gangguan Mata
    Kandungan betakaroten yang tinggi
    dalam buah merah dapat mengatasi banyak jenis penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Betakaroten diserap oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.

  8. Meningkatkan Kecerdasan
    Kandungan omega 3 dan omega 9 dalam buah merah dapat merangsang daya kerja otak dan meningkatkan kecerdasan. Oleh karena itu buah merah cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak.

  9. Meningkatkan Gairah dan Kesuburan
    Buah merah, menurut mereka yang mengkonsumsinya, dapat membantu meningkatkan gairah seksual kaum pria. Efek pengobatan bervariasi, ada yang bereaksi setelah 15 menit meminumnya, ada juga yang setelah satu atau dua jam meminumnya.

    Vitamin E dalam buah merah membantu meningkatkan produksi sperma. Selain itu, buah merah mengandung energi tinggi, yaitu 400 kilo kalori.
TESTIMONIAL
Berikut adalah kesaksian dari mereka yang telah mencoba kehebatan minyak buah merah:
  1. Agustina Sawery (AIDS)
    Karena dihimpit kemiskinan, Agustina Sawery terpaksa menjadi seorang pekerja seks komersial. Pekerjaan ini menyebabkan Agustina terkena penyakit AIDS. Hal ini diketahuinya setelah pada bulan Desember 2003, dirinya divonis menderita AIDS oleh dokter.

    Perempuan yang baru berusia 23 tahun ini tubuhnya menjadi kurus kering, hanya tersisa tulang dibalut kulit. Berat tubuhnya turun dari sebelumnya 50 kilogram lebih menjadi hanya 27 kilogram. Dia juga mengalami infeksi anus, gangguan fungsi hati, mulut bercendawan dan infeksi paru-paru. Semua penyakit itu diakibatkan kekebalan tubuhnya dirontokkan oleh virus HIV penyebab AIDS.

    Sejak itu Agustina dirawat selama tiga bulan di RSUD Jayapura. Karena fungsi hati rusak, ia tak dapat menelan obat dan makanan apapun, oleh karena itu ia bergantung hanya pada infus. Melalui Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, ia dipertemukan dengan Drs. I Made Budi MS. Sejak April 2004, Agustina mengkonsumsi ekstrak buah merah pemberian Made.

    Perlahan-lahan kondisi Agustina membaik. Tiga bulan mengkonsumsi ekstrak buah merah, berat tubuhnya pulih menjadi 46 kilogram. Selain itu wajahnya menjadi lebih ceria dan sorot matanya semakin bersinar. Kulitnya yang semula busik kembali mulus. Rambutnya yang tadinya rontok tumbuh kembali. Singkat kata, Agustina menjadi lebih bugar. Padalah sebelumnya, menurut kesaksian Made, kondisinya sudah sangat parah dan tak ada lagi harapan.

  2. Heni Winarti (Kanker Otak)
    Ibu Guru SD Tlekung yang lahir ada tahun 1961 dan tinggal kota Apel, Batu, Jawa Timur ini pada pertengahan 2004 merasakan sakit pada kepalanya, dan telinganya mulai mendengung sehingga aktivitasnya terganggu. Kondisi ini bisa terulang beberapa kali dalam sehari.

    Setelah Heni pergi ke dokter dan kepalanya di-scan, Heni dinyatakan menderita kanker otak dan harus dioperasi. Namun begitu Heni menolak untuk dioperasi.

    Pada akhir 2004, dia diberi minyak buah merah oleh rekan-rekannya. Setelah mengkonsumsi satu sendok makan setiap hari selama seminggu, kesehatannya mulai membaik. Sakit di kepalanya berkurang dan hanya sesekali menyerang, tidak seperti sebelumnya.

    Sejak sat itu, Heni memesan minyak buah merah langsung dari Wamena, sentra buah merah. Dosisnya dia tingkatkan menjadi dua kali sehari. Sejak itu sakit kepalanya mereda. Bahkan dia tidak perlu lagi ke dokter. Aktivitasnya dan kegiatan mengajarnya kembali normal.

  3. Ny. Subari (Cerebral Apoplexy)
    Ny. Subari, pada bulan September 2002 terserang cerebral apoplexy sehingga tubuh sebelah kirinya tak bisa digerakkan, mati sama sekali. Ketika itu pandangannya kabur, pusing dan stress.

    Setelah meminum ekstrak buah merah dua sendok makan sehari selama tiga bulan, ia dapat melepas tongkatnya dan kembali beraktivitas.

  4. Hari Tjahyono (Wasir)
    Hari merasakan panas dan sakit ketika duduk dan buang air besar. Saat berobat di rumah sakit di Wamena, ia diberikan obat yang dimasukkan melalui lubang dubur. Walaupun demikian, penyakitnya tak kunjung sembuh.

    Seorang rekannya kemudian memberikan satu botol minyak buah merah. Setelah meminum minyak buah merah sekali sehari, panas di duburnya mulai menghilang. Wasir yang dideritanya sembuh setelah seminggu mengkonsumsi buah merah.

  5. Wardoyo (Hepatitis B)
    Pada awal 1997, Wardoyo diserang hepatitis B yang membuat kulitnya menjadi kuning dan wajahnya pucat pasi. Perut bagian atasnya membengkak dan ulu hatinya terasa sangat nyeri. Selain itu badannya sering lemas, kepalanya sering terasa pusing, dan mengalami sulit tidur. Pada waktu itu Wardoyo mengira hal ini disebabkan karena kelelahan bekerja.

    Setelah memeriksakan darahnya di RS Pertamina Cirebon, diketahui nilai SGPT dan SGOT-nya meningkat melampaui ambang normal, pertanda hatinya mengalami kerusakan. Dokter yang memeriksanya mengambil kesimpulan bahwa Wardoyo terkena hepatitis B.

    Berobat ke sana-sini dan dirawat inap di RS Pertamina tak membuat keadaannya menjadi lebih baik. Malah kondisi badannya terus menurun. Kemudian, setahun lalu, ketika diadakan pameran, anjungan Papua memamerkan sari buah merah yang dipromosikan dapat menyembuhkan banyak penyakit, salah satunya hepatitis B. Maka dibelinya dua botol sari buah merah. Cairan itu diminumnya dua kali sehari.

    Pada waktu itu, kadar SGPT dan SGOT-nya menurun mencapai kadar normal. Setalah meminum tuntas dua botol sari buah merah, dia mengalami kesembuhan total.

  6. Doni (Asam Urat)
    Awal tahun 2005 Doni asal Purbalingga Jawa Tengah, mengenal minyak buah merah. Sebelumnya dia menderita asam urat. Setiap malam dia tidak bisa tidur nyenyak, linu - linu di kakinya yang kadang sampai membengkak membuatnya sulit untuk beristirahat. Ditambah setiap malam sering kali dia berkeringat. Ditawarkan oleh seorang teman dia mencoba mengkonsumsi minyak buah merah 2 kali sehari. Baru 3 hari pemakaian linu linu di kakinya sudah berkurang. setelah 2 minggu mengkonsumsi yang bersangkutan memeriksakan ke dokter. Dan hasilnya dia sembuh total. Meski demikian dia tetap melanjutkan konsumsi buah merah bersama istrinya yang juga sembuh dari penyakit maag dan pegal linu di sekitar pinggang

  7. Dan berbagai kesaksian lainnya seperti TBC, kanker paru paru, maag dan ambein menahun, darah tinggi, lupus....

Ada banyak lagi kisah-kisah mengenai betapa mujarabnya buah merah menyembuhkan penyakit. Banyak orang yang terbebas dari penyakit-penyakit seperti kanker kandungan, kanker paru, kanker payudara, stroke, maag, kencing batu, leukimia, wasir / ambeien, stroke, paru paru, gangguan mata, dan sebagainya.
Selain khasiat-khasiat yang telah disebutkan di atas, buah merah juga sangat baik untuk meningkatkan metabolisme dan kekebalan tubuh bagi yang sehat. Buah merah mengandung banyak vitamin dan gizi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri.
Bagaimana memilih minyak buah merah yang baik?
Cara Memilih Buah Merah
Sebenarnya buah merah yang patut di konsumsi oleh maysarakat kita ialah buah merah yang produksi langsung dari Papua. Sebab kandungan tertinggi seperti alkaloid, fenol dan glikosida dsb biasaya terdapat pada buah merah yang tumbuh di Pegunungan dengan ketinggian sesuai , yang mana saat ini hanya di temukan di Pegunungan Jayawijaya.

Ket: Salah satu contoh produk yang diproduksi langsung dari Wamena, Jayawijaya, Papua
Foto pulau Irian, tampak Wamena berada pada jalur pegunungan Jayawijaya, pegunungan tertinggi di Indonesia
Keterangan gambar:
Peta pulau papua. Wamena, sentra produksi buah merah merupakan daerah tinggi (pegunungan), termasuk dalam deretan pegunungan Jayawijaya, gunung tertinggi di Indonesia


Foto Wamena dan sekitarnya, menunjukkan ketinggian diatas 1000 meter
Keterangan gambar:
Dari peta dapat dilihat ketinggian Wamena dan sekitarnya berkisar antara 1000 sampai 3500 meter dpl, habitat yang sangat sesuai untuk buah merah dengan kandungan alkaloid, fenol, glikosida, betakaroten, dsb yang tinggi dan alami

Ciri dari buah merah yang berkasiat ialah buah merah yang telah matang dan bentuknya kurang lebih membentuk semacam lampu, buah merah yang demikan yang memang benar-benar berkhasiat.
HABITAT
Berbicara habitat, memang banyak dari para produsen saat ini berlomba-lomba mencari daerah habitat buah merah di luar papua dengan mengkesampingkan mutu.
Berdasarkan survei ada beberapa produsen besar yang mana untuk mendapatkan buah merah ini, mereka khusus mendatangkan kapal dan mulai untuk memanen buah merah secara massal dan besar-besaran dari sekitar halmahera utara dan sekitarnya.
Namun upaya ini sebenarnya merupakan langkah bunuh diri bagi perusahaan yang bersangkutan, sebab pada habitat buah merah yang diambil dari daerah pesisir , tidak mengandung senyawa-senyawa antioksidan yang terbukti saat ini , berpotensi untuk menyembuhkan segala jenis penyakit. Sehingga jelas di pemandangan kami , bahwa orientasi perusahaan yang demikian memang hanyalah pada margin keuntungan dengan menomorduakan kualitas. Bahkan saat kami tanya pada penduduk setempat mengenai kegunaan buah tersebut, banyak dari mereka mengatakan bahwa buah merah tersebut , selama ini hanya dijadikan sebagai komoditas untuk bahan baku pewarna, namun karena permintaan dari produsen maka tidak ada alasan bagi mereka untuk memanen buah merah tersebut untuk para produsen.
Tetapi yang mengherankan justru banyak dari konsumen yang lebih membeli harga dari pada membeli kualitas, padahal konsumen yang demikian tidak ubahnya dengan membeli pewarna merah dengan harga yang cukup mahal (HATI HATI DENGAN PRODUK YANG TIDAK JELAS, KARENA KESALAHAN DALAM PROSES PEMBUATAN MINYAK BUAH MERAH DAPAT MENYEBABKAN EFEK SAMPING BERUPA ALERGI, GATAL GATAL, DAN GANGGUAN PENCERNAAN)
Jaminan Secara Legalitas
Belakangan ini mulai banyak bermunculan produsen pengolahan Buah Merah dengan skala pabrikan diantaranya mereka mulai mengolah dan memproduksi Buah Merah  di Wamena, Jakarta, Karawang, Bogor dan Bandung. Legalitas menurut kami sangat penting sebagai jaminan atas produk yang kita beli. Produk yang saya rekomendasikan adalah produksi CV. Papua Cendrawasih Industries, karena telah memiliki ijin legalitas dari Departemen Kesehatan (DEPKES RI. P.IRT. No. 214911202004). Disamping itu perusahaan ini termasuk pelopor dalam produksi Buah Merah sejak 3 tahun silam. Jadi dari segi kualitas dan pengalaman tentu tidak perlu dipertanyakan lagi.
foto minyak buah merah produksi asli dari wamena

Ket: kemasan botol cair - Minyak buah merah produksi CV. Papua Cendrawasih Industries, Wamena, Papua.
Diproduksi secara higienis dengan proses produksi yang meminimalkan
resiko kehilangan tokoferol dan beta karoten. Tanpa tambahan zat pewarna dan bahan kimia. Berpengalaman
dalam mengolah buah merah sejak 3 tahun silam. AWAS BARANG TIRUAN!!!



Keterangan: kemasan botol soft capsule

Kemurnian
Untuk kualitas sendiri menurut saya bila kita berpikir secara logis, buah merah saat ini dikenal sebagai buah yang mudah sekali untuk busuk. Typical mereka setelah lewat 1-2 hari seringkali buah tersebut telah menjadi hitam dan mulai membusuk.
Untuk pemrosesan keluar papua, mereka harus mengolah secara cepat, dini hari mereka panen haruslah pagi sudah di bawa oleh pesawat menuju Jakarta dan sekitarnya.
Namun  menjadi ke ganjilan bagi kami sebenarnya untuk pemrosesan yang diadakan diluar Jakarta. Apakah yakin mereka dapat menutup cost. Sebab bayangkan untuk buah merah sepanjang 1 meter dengan berat 20-30 kg. Sari Buah Merah yang di hasilkan hanyalah sekitar 250ml . Ada yang berkata satu minggu mampu memproduksi secara massal di daerah Jabotabek berarti mereka sendiri harus menyewa pesawat logikannya. Sebab untuk kapasitas produksi mingguan yang seperti yang didengungkan apakah dapat pesawat yang membawanya, karena bila satu minggu produksinya demikian besar otomatis perlu satu pesawat perhari (full buah merah) untuk membawa bahan baku untuk mencapai kuota mereka(ingat satu buah merah menghasilkan +/- 250ml) , padahal  frekuensi penerbangan disana tidak banyak ! dan mereka juga masih membawa penumpang serta barang lain.
Lantas angka produksi sedemikian juga perlu di pertanyakan, sisanya dari mana? Apakah mereka mencampurnya ? Bila memang ternyata bisa menyewa satu pesawat mengapa tidak uang modal sedemikian besar di buat membangun pabrik penyulingan disana? Otomatis ongkos/freight 30kg menyusut menjadi 100 ml 200ml dan 300ml. Dugaan kami barang yang di bawa ke Jakarta tidaklah sebesar pernyataan yang santer kita dengarkan, kalau ternyata di Jawa mereka mampu memproduksi dengan angka demikian, kembali kepada Anda untuk menilainya.
Tips dari kami janganlah cepat percaya kata-kata asli, saran kami cobalah untuk membeli secara kecil satu persatu dan buktikan kemurniannya dengan cara
  1. Menyimpan di almari es (bukan frezzer)
    Bila memang ternyata membeku dan tampak semacam lapisan terpisah, maka jelas produk yang anda beli di campur minyak goreng/minyak zaitun/kecap (campuran terpisah), Banyak mengatakan buah merah bagus bila di campur dengan minyak zaitun, secara gamblang dasar demikian dari mana? Padahal penyampuran buah merah dengan bahan lain seperti minyak goreng menjadikan campuran tersebut menjadi minyak jenuh. Secara umum penyampuran tersebut sangat berbahaya khususnya bagi penderita asma, sirosis, gangguan paru-paru, bisa jebol organ yang bersangkutan.

    Info terbaru: pastikan Anda tidak menyimpannya di kulkas bagian atas atau dekat freezer. karena minyak buah merah tetaplah berupa minyak. jadi pada suhu tertentu dia akan membeku. Bagaimana bila sampai membeku? tidak perlu khawatir, cukup Anda letakkan di pada suhu ruangan, tak berapa lama biasanya sudah mencair kembali, silahkan Anda kocok-kocok.

    Mengapa membeku? sebenarnya ada banyak ragam dari buah merah. tapi secara umum ada 2 jenis. yang dari daerah lembah (seperti dari lembah baliem (lembah di pegunungan jayawijaya), dsb) dan dari daerah pegunungan yang lebih tinggi. adapun ciri dari dearah pegunungan tinggi adalah hasil minyak yang dihasilkan lebih cepat membeku ketimbang dari daerah lembah. jadi apabila membeku karena anda menyimpannya di kulkas terlalu dingin jangan cepat menyimpulkan kalau produk tersebut palsu! bagaimana membedakan dengan yang palsu? mudah, anda perhatikan dibawah sinar matahari / sinar lampu yang terang. Coba Anda terawang, apabila bekunya merata atau menyeluruh dapat dipastikan itu asli, apabila palsu campurannya terlihat akan tampak ada endapan yang terpisah / warna beda sehingga tampak seperti ada 2 lapisan. nah lapisan yang atas ini biasanya adalah lapisan dari bahan campuran seperti minyak, kecap, air, dsb.

  2. Meneliti dengan Menyinari + warna gelap, merah tua bukan orange
    Bila mengandung campuran , saat kita senter botol yang kita beli tidak akan terlihat tembus pandang, atau dengan kata lain masih banyak serat atau pasta yang di dalam. Pasta yang masih berada didalam inilah yang menyebabkan buah merah cepat membusuk, seperti halnya buah mengkudu atau noni yang harus di habiskan dengan segera. Namun untuk buah merah pada umunya lebih lama masa pembusukannya, namun bila Anda membeli dari produsen hal yang demikian harus sesegera mungkin untuk dikonsumsi ataupun bila anda menjual harus segera untuk di jual, sebab di pengalaman kami , pernah sekali kami menjumpai buah merah yang masih dalam botol namun kondisinya sudah membusuk, apakah anda akan mengkonsumsinya?

  3. Meneliti Melalui Aroma (tidak berbau asam)
    Metode ini dapat anda buktikan setelah Anda membeli semua produk mereka, sebab kami tidak ingin di anggap menjelek-jelekan produk orang. Biasanya aroma seperti wijen akan kuat untuk buah merah yang benar-benar asli.  Sebab diantara  kelima perusahaan yang menerima Depkes, kami mencoba ada yang aroma wijennya sedikit, padahal dahulu sebelumnya sangat kuat.

  4. Feses Merah
    Cara ini terbukti efektif untuk meneliti apakah buah merah asli atau tidak. Umumnya orang yang mengkonsumsi buah merah warna feses atau kotorannya akan berwarna merah yang berasal dari warna alami minyak buah merah, meski hanya mengkonsumsi satu sendok makan.

  5. Sari buah asli titik didihnya rendah
    cukup 10 menit saja, sari buah beku akan mencair jika dipanaskan. Sementara yang "Aspal" (asli tapi palsu) baru akan meleleh setelah 30 menit dipanaskan.

  6. Kandungan air nol + endapan pasta nol
    caranya, bila asli setelah dikocok lalu didiamkan warna tetap sama, apabila tidak murni biasanya antara air, campuran, pasta dan minyak buah merahnya akan terpisah seperti lapisan lapisan. dengan air paling atas, campuran yang lebih pekat di bagian dasar.

  7. Generalisasi
    Tips dari kami untuk Anda bermain aman bila anda ingin menjual lagi ataupun mengkonsumsi adalah pilihlah dari prdusen yang jelas-jelas asli produksi Irian. Karena merek /brand tidak menjamin bahwa produksi mereka menggunakan  bahan baku dari Irian Jaya. Sebab kandungan yang di dalam buah merah ini yang menurut kami hal terpenting saat anda membeli suatu produk.
PENUTUP
buah merah ukuran 130 ml  buah merah ukuran 250 ml


Ket: Foto produk yang kami jual, dalam kemasan 130 ml dan kemasan 250 ml. Untuk kemasan 130 ml apabila sehari dikonsumsi 2 sendok teh dapat dipergunakan sampai dengan 15-20 hari. ukuran 250 ml cocok apabila dikonsumsi oleh keluarga. dikemas dalam botol plastik tidak mudah pecah yang telah memenuhi standar kesehatan.
Minyak buah merah juga dapat dipergunakan untuk campuran dalam masakan (menambah nafsu makan pada anak - anak).


Ket: Foto produk yang kami jual, tampak sisa yang tertinggal dari minyak buah merah pada
sendok yang digunakan. Hal ini menunjukkan produk kami murni, tidak dicampur dengan air. Apabila
dikonsumsi tenggorakan terasa lengket (seret), hal ini disebabkan karena minyak buah merah
kental dan licin seperti minyak. Untuk menghilangkan perasaan itu cukup minum air putih saja.

Jika mengkonsumsi obat dokter, minyak buah merah dikonsumsi selang 2 jam kemudian.

minyak buah merah mengandung tokoferol kadar tinggi. Adapun tokoferol mempunya khasiat mengencerkan
darah. Oleh karena itu dianjurkan selama mengkonsumsi buah merah untuk menghentikan sementara konsumsi
obat obatan yang mempunya efek mengencerkan darah seperti aspirin.





produk buah merah yang kami jual, asli murni, murni 100%, tanpa lakmus, seperti minyak
dan berasa hambar (aman bagi penderita maag, karena tidak mengandung asam)
. bagi yang sudah biasa mengkonsumsi rasanya khas dan nikmat (aroma alami).

TIMIKA

Riwayat PT. Freeport Indonesia Timika

 

clip_image001
Forbes Wilson (kanan) bersama rekannya anggota tim geologist Freeport di Erstberg, 1967
 
Riwayat Proyek  PT. Freeport Indonesia Timika
1936 Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg.


1960 Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg.


1963 Serah terima Nederlands Nieuw-Guinea dari pihak Belanda ke PBB, yang pada gilirannya mengalihkannya ke Indonesia.Rencana proyek tambang ditangguhkan akibat kebijaksanaan rezim Soekarno.

1966 Peralihan kekuasaan penuh dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Pembentukan pemerintahan baru yang mendorong investasi sektor swasta serta langkah-langkah reformasi ekonomi lainnya.
Freeport diundang ke Jakarta untuk pembicaraan awal mengenai kontrak tambang di Ertsberg.

1967 Penandatanganan Kontrak Karya untuk masa 30 tahun, yang menjadikan PTFI sebagai kontraktor eksklusif tambang Ertsberg di atas wilayah 10 km persegi.

1969 Negosiasi kontrak penjualan jangka panjang dan perjanjian proyek pendanaan. Studi kelayakan selesai dan disetujui.

1970 Pembangunan proyek berskala penuh dimulai.

1972 Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari Ertsberg.

1973 Peluncuran proyek, dan lokasi kota dinamakan Tembagapura. Proyek Ertsberg mulai beroperasi.

1975 Kegiatan eksplorasi dimulai atas cadangan bawah tanah tembaga pada Gunung Bijih Timur (GBT).

1976 Pemerintah Indonesia membeli 8,5% saham PTFI dari Freeport Minerals Company dan investor lain.

1978 Studi kelayakan proyek tambang bawah tanah GBT disetujui.

1981 Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi.

1985 Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah tambang bawah tanah GBT.

1987 Setelah mengalami beberapa kali pengembangan produksi rata-rata meningkat menjadi 16.400 ton/hari dua kali lipat dari rencana awal pada tahun 1967 cadangan total menjadi 100 juta ton metrik.

clip_image002
 
Tim Coljin memanfaatkan pesawat tua milik Batafsche Petroleum Maatschappij (BPM), sebuah perusahaan minyak.
 


clip_image003
Ekspedisi Wilson menggunakan 14 perahu kano dan 44 pendayung Kamoro untuk mengangkut manusia dan barang melalui Sungai Mawati ke arah hulu di kaki pegunungan.


clip_image004
Jan Ruygrok, anggota tim Wilson, seorang mantan AL Belanda, mengayuh pedal untuk generator listrik agar dapat menyalakan radio untuk mengirimkan laporan serta meminta bantuan logistik.
  
1988 Cadangan Grasberg ditemukan, melipatgandakan cadangan total menjadi 200 juta ton metrik.

1989 Perluasan hingga 32.000 ton/hari disetujui, dan kajian untuk perluasan hingga 52.000 selesai. Pemerintah Indonesia mengeluarkan izin untuk melakukan eksplorasi tambahan di atas 61.000 hektar.

1990 Pekerjaan konstruksi berlanjut atas perluasan hingga 52.000 ton/hari.

1991 Penandatanganan Kontrak Karya baru dengan masa berlaku 30 tahun berikut dua kali perpanjangan 10 tahun ditandatangani bersama Pemerintah Indonesia.Hingga akhir tahun, total cadangan berjumlah hampir 770 juta ton metrik.

1992 Kajian perluasan hingga 90.000 ton/hari disetujui. Sementara produksi rata-rata sebesar 58.000 ton/hari, pekerjaan berlanjut untuk meningkatkan kapasitas hingga 66.000 ton/hari.

1993 PTFI melakukan privatisasi atas beberapa aset non-tambang tertentu. Peningkatan hingga 115.000 ton/hari disetujui. FCX membeli RTM (pabrik peleburan di Spanyol).Hingga akhir tahun, total cadangan mencapai hampir 1,1 miliar ton metrik.

1994 Studi Dampak Lingkungan Hidup 160.000 ton/hari PTFI disetujui.
Pengumuman tentang usaha patungan pabrik peleburan PT Smelting di Gresik.

1995 PTFI menandatangani kerjasama dengan Rio Tinto. Kota baru di dataran rendah, Kuala Kencana, diresmikan. Bersamaan dengan Konsentrator #3, peningkatan hingga 125.000 ton/hari yang melebihi rencana selesai sebelum waktunya dan di bawah anggaran.
Kegiatan eksplorasi berlanjut yang bersebelahan dengan kegiatan operasional mengidentifikasi daerah-daerah baru yang memiliki potensi mineralisasi yang signifikan, yakni “Segitiga Emas”.
Penambahan tambang bawah tanah Grasberg meningkatkan cadangan menjadi 1,9 miliar ton metrik hingga akhir tahun.

1996 Upaya eksplorasi memberi hasil sangat baik dengan penambahan cadangan Kucing Liar; hingga akhir tahun, total cadangan mencapai lebih 2 miliar ton metrik. PTFI mulai ikut serta di dalam Rencana Pengembangan Timika Terpadu dari Pemerintah, dengan sumbangan satu persen dari pendapatan setiap tahun (dana 1%). PTFI melakukan audit sosial dan lingkungan hidup secara sukarela dengan hasil yang positif. Komitmen membangun sarana-sarana bagi Pemerintah Indonesia menghasilkan peningkatan pengamanan bagi personil dan kegiatan operasional.
Perluasan Konsentrator # 4 disetujui.

1997 Audit Sosial oleh Labat Anderson diserahkan kepada PTFI dan Kementerian Lingkungan Hidup, dan revisi dilakukan terhadap penyelenggaraan FFIJD agar lebih tanggap terhadap kebutuhan pembangunan di desa-desa. PTFI mendapatkan izin perluasan hingga 300.000 ton/hari. Pekerjaan perluasan Konsentrator # 4 berlanjut.
Tambahan cadangan hingga akhir tahun terdiri dari 2,6x produksi tembaga dan 3x produksi emas untuk tahun  
1997, terutama tambahan dari Kucing Liar.

1998 PT Smelting yang 25% kepemilikannya dikuasai PTFI mulai beroperasi di Jawa Timur. PTFI memasok seluruh kebutuhan konsentratnya.
Perluasan Konsentrator #4 selesai dan mulai beroperasi. PTFI melakukan program operasional “Hunker Down and Go” (Bertahan dan Maju) di tengah iklim harga komoditas rendah, dengan mencapai rata-rata lebih 196.000 ton/hari, dan produksi logam mencapai rekor, serta biaya produksi tunai neto yang rendah. Tambahan cadangan yang cukup signifikan berasal dari DOZ dan Kucing Liar meningkatkan cadangan total menjadi hampir 2,5 miliar ton metrik.

1999 Audit Lingkungan Hidup oleh Montgomery-Watson selesai, yang menemukan bahwa sistem pengelolaan lingkungan hidup yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh PTFI merupakan “teladan dan contoh bagi industri pertambangan.”Kegiatan operasional mencetak rekor produksi logam serta biaya tunai satuan. Proyek bawah tanah DOZ dengan kapasitas 25,000 ton/hari disetujui dan diluncurkan.
2000 MoU tentang sumber daya sosial ekonomi, HAM, hak ulayat, dan hak lingkungan hidup diumumkan oleh pimpinan LEMASA (lembaga masyarakat suku Amungme), LEMASKO (lembaga masyarakat suku Kamoro) dan PTFI. Pembangunan tambang bawah tanah DOZ dimulai.
Produksi tembaga mencapai rekor dengan lebih 1,64 miliar pon tembaga.
2001 FCX dan PTFI menandatangani perjanjian sukarela khusus Dana Perwalian bersama warga Amungme dan Kamoro yang tinggal dekat wilayah kegiatan tambang, dengan menyumbang jumlah awal sebesar $2,5 juta AS, dan selanjutnya $1 juta AS setiap tahun. Tingkat produksi pabrik pengolahan (mill) mencapai rekor dengan hampir 238.000 ton/hari serta produksi emas rata-rata setiap tahun mencapai hampir 3,5 juta ons.
2002 Produksi tembaga mencapai rekor dengan 1,8 miliar pon tembaga.
Tambang bawah tanah DOZ mencapai produksi berkelanjutan sebesar 25.000 ton/hari. PTFI menyerahkan kepada Pemerintah Indonesia hasil kajian Penilaian Resiko Lingkungan Hidup dari sistem pengelolaan tailing yang menetapkan bahwa dampak lingkungan hidup sesuai dengan yang diperkirakan pada AMDAL 1997, dan disetujui oleh Pemerintah.

2003 Peningkatan DOZ hingga 35.000 ton/hari disetujui dan selesai.

Peristiwa longsor di tambang terbuka Grasberg berdampak terhadap kegiatan Kuartal 4. Biaya produksi tunai netto rata-rata mencatat rekor kredit sebesar 2¢ per pon tembaga.

2004 Kegiatan pembersihan di tambang terbuka Grasberg selesai, dan kegiatan operasional dilanjutkan dengan penambangan pada bagian berkadar tinggi tambang Grasberg. DOZ beroperasi pada tingkat 43.600 ton/hari, melebihi kapasitas rancangan sebesar 35.000 ton/hari; peningkatan hingga 50.000 ton/hari disetujui.

2005 Hasil berkadar tinggi dari Grasberg menyebabkan jumlah produksi yang hampir mencapai rekor sebesar 1,6 miliar pon tembaga dan 3,4 juta ons emas. DOZ tetap beroperasi pada tingkat 42.000 ton/hari, melebihi kapasitas rancang. Pengembangan cadangan Big Gossan disetujui.

Audit lingkungan hidup eksternal tiga tahunan yang dilakukan Montgomery-Watson-Harza menyimpulkan bahwa praktek pengelolaan lingkungan hidup perusahaan masih berdasarkan (dan dalam berbagai hal mewakili) praktek pengelolaan terbaik untuk industri pertambangan tembaga dan emas secara internasional.
 
Before


clip_image005
After 1
clip_image007

After 2
clip_image009

After 3
clip_image010

Wilayah Kontrak Kerja PT. Freeport Indonesia
clip_image012
- Dari Berbagai Sumber

Selasa, 06 Oktober 2009

Objek Wisata Biak Numfor

PARIWISATA

Kab Biak Numfor mempunyai beberapa tempat yang benar - benar membuat tertarik para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk datang mengunjungi Biak Numfor.
Kami pisah tempat - tempat yang manarik baik berupa obyek wisata keindahahan alam atau buatan berdasarkan arah mata angin sebagai berikut:

Biak Kota
Obyek Wisata dan Tempat yang menarik di wilayah Biak Selatan (Kota) :

-Pantai Water Basis
-Taman Anggrek
-Taman Burung
-Kolam Biru
-Pantai Parai
-Musium Biak
-Goa Jepang


Biak Timur
Biak Timur dapat ditempuh dengan jalan darat menggunakan mobil atau motor selama 20 - 30 menit. Obyek Wisata dan Tempat yang menarik yang berada di Biak Timur:

- Pantai Bosnik
- Pantai Barito
- Tanjung Barari
- Hutan Damar Adibai
- Kepulauan Padaido


Biak Utara
Biak Utara yang berjarak kurang lebih 60 km dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, jarak tempuh sekitar 1 jam. Dan ada beberapa objek wisata yang menarik disana seperti:

- Pantai Korem Biak Utara
- Pantai Wari
- Air Terjun
- Batu_Gong


Biak Barat
Biak Barat mempunyai beberapa tempat yang menarik , untuk sampai kesana dapat menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Ada beberapa tempat yang menarik disana seperti:

- Air Terjun Wardo
- Hutan Sopen


Numfor Timur
Numfor merupakan sebuah pulau yang terpisah dari Pulau Biak, agar jelasnya anda bisa melihat peta pada info umum. Pulau Numfor dapat ditempuh melalui perahu tempel dengan waktu tempuh 10 jam dan dengan pesawat udara hanya dalam waktu 15 menit. Di Pulau Numfor terdapat beberapa obyek wisata alam maupun peninggalan perang dunia ke II yang layak anda kunjungi diantaranya adalah:

- Makam Shinto
- ......
-


Jika hendak mengunjungi tujuan wisata diatas, silahkan menghubungi travel agent yang ada di Biak. Dan pastikan bahwa anda mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari travel agent yang anda pilih atau mungkin dengan sanak keluarga yang kebetulan berada di Biak.

kilas balik sejara BIAK – NUMFOR

Pada waktu pemerintah Belanda berkuasa di daerah Papua hingga awal Tahun 1960-an nama yang dipakai untuk menamakan Kepulauan Biak-Numfor adalah Schouten Eilanden, menurut nama orang Eropa pertama berkebangsaan Belanda, yang mengunjungi daerah ini pada awal abad ke 17. Nama-nama lain yang sering dijumpai dalam laporan-laporan tua untuk penduduk dan daerah kepuluan ini adalah Numfor atau Wiak. Fonem w pada kata wiak sebenarnya berasal dari fonem v yang kemudian berubah menjadi b sehingga muncullah kata biak seperti yang digunakan sekarang. Dua nama terakhir itulah kemudian digabungkan menjadi satu nama yaitu Biak-Numfor, dengan tanda garis mendatar di antara dua kata itu sebagai tanda penghubung antara dua kata tersebut, yang dipakai secara resmi untuk menamakan daerah dan penduduk yang mendiami pulau-pulau yang terletak di sebelah utara Teluk Cenderawasih itu. Dalam percakapan sehari-hari orang hanya menggunakan nama Biak saja yang mengandung pengertian yang sama juga dengan yang disebutkan di atas.

Tentang asal-usul nama serta arti kata tersebut ada beberapa pendapat. Pertama ialah bahwa nama Biak yang berasal dari kata v`iak itu yang pada mulanya merupakan suatu kata yang dipakai untuk menamakan penduduk yang bertempat tinggal di daerah pedalaman pulau-pulau tersebut. Kata tersebut mengandung pengertian orang-orang yang tinggal di dalam hutan`,`orang-orang yang tidak pandai kelautan`, seperti misalnya tidak cakap menangkap ikan di laut, tidak pandai berlayar di laut dan menyeberangi lautan yang luas dan lain-lain. Nama tersebut diberikan oleh penduduk pesisir pulau-pulau itu yang memang mempunyai kemahiran tinggi dalam hal-hal kelautan. Sungguhpun nama tersebut pada mulanya mengandung pengertian menghina golongan penduduk tertentu, nama itulah kemudian diterima dan dipakai sebagai nama resmi untuk penduduk dan daerah tersebut.

Pendapat lain, berasal dari keterangan ceritera lisan rakyat berupa mite, yang menceritakan bahwa nama itu berasal dari warga klen Burdam yang meninggalkan Pulau Biak akibat pertengkaran mereka dengan warga klen Mandowen. Menurut mite itu, warga klen Burdam memutuskan berangkat meninggalkan Pulau Warmambo (nama asli Pulau Biak) untuk menetap di suatu tempat yang letaknya jauh sehingga Pulau Warmambo hilang dari pandangan mata. Demikianlah mereka berangkat, tetapi setiap kali mereka menoleh ke belakang mereka melihat Pulau Warmambo nampak di atas permukaan laut. Keadaan ini menyebabkan mereka berkata, v`iak wer`, atau `v`iak`, artinya ia muncul lagi. Kata v`iak inilah yang kemudian dipakai oleh mereka yang pergi untuk menamakan Pulau Warmambo dan hingga sekarang nama itulah yang tetap dipakai (Kamma 1978:29-33).

Kata Biak secara resmi dipakai sebagai nama untuk menyebut daerah dan penduduknya yaitu pada saat dibentuknya lembaga Kainkain Karkara Biak pada tahun 1947 (De Bruijn 1965:87). Lembaga tersebut merupakan pengembangan dari lembaga adat kainkain karkara mnu yaitu suatu lembaga adat yang mempunyai fungsi mengatur kehidupan bersama dalam suatu komnunitas yang disebut mnu atau kampung. Penjelasan lebih luas tentang kedua lembaga itu diberikan pada pokok yang membicarakan organisasi kepemimpinan di bawah.

Nama Numfor berasal dari nama pulau dan golongan penduduk asli Pulau Numfor. Penggabungan nama Biak dan Numfor menjadi satu nama dan pemakaiannya secara resmi terjadi pada saat terbentuknya lembaga dewan daerah di Kepulauan Schouten yang diberi nama Dewan daerah Biak-Numfor pada tahun 1959.
Dalam tulisan ini saya menggunakan nama Biak-Numfor untuk menyebut daerah geografisnya dan daerah administrasi pemerintahannya. Nama Biak digunakan untuk menyebut bahasa dan orang yang memeluk kebudayaan Biak yang bertempat tinggal di daerah Kepulauan Biak-Numfor sendiri maupun yang bertempat tinggal di daerah-daerah perantauan yang terletak di luar kepulauan tersebut.

Tentang sejarah orang Biak, baik sejarah asal usul maupun sejarah kontaknya dengan dunia luar, tidak diketahui banyak karena tidak tersedia keterangan tertulis. Satu-satunya sumber lokal yang memberikan keterangan tentang asal-usul orang Biak seperti halnya juga pada suku-suku bangsa lainnya di Papua, adalah mite. Menurut mite moyang orang Biak berasal dari satu daerah yang terletak di sebelah timur, tempat matahari terbit. Moyang pertama datang ke daerah kepulauan ini dengan menggunakan perahu. Ada beberapa versi ceritera kedatangan moyang pertama itu. Salah satu versi mite itu menceriterakan bahwa moyang pertama dari orang Biak terdiri dari sepasang suami isteri yang dihanyutkan oleh air bah di atas sebuah perahu dan ketika air surut kembali terdampar di atas satu bukit yang kemudian diberi nama oleh kedua pasang suami isteri itu Sarwambo. Bukit tersebut terdapat di bagian timur laut Pulau Biak (di sebelah selatan kampung Korem sekarang). Dari bukit sarwambo, moyang pertam itu bersama anak-anaknya berpindah ke tepi Sungai Korem dan dari tempat terakhir inilah mereka berkembang biak memenuhi seluruh Kepulauan Biak-Numfor.

Selanjutnya tentang sejarah kontak orang Biak dengan dunia luar, baik menurut ceritera lisan tentang tokoh-tokoh legendaris Fakoki dan Pasrefi maupun sumber keterangan dari Tidore diketahui bahwa kontak itu telah terjadi jauh sebelum kedatangan orang Eropa pertama di daerah Papua pada awal abad ke-16 (Kamma 1953:151). Hubungan tersebut terjadi dengan penduduk di daerah pesisir utara Kepala Burung, Kepulauan Raja Ampat dan dengan penduduk di Kepulauan Maluku.

Kontak orang Biak dengan orang luar itu terjadi terutama melalui hubungan perdagangan dan ekspedisi-ekspedisi perang. Bukti terlihat pada adanya pemukiman-pemukiman orang Biak yang sampai sekarang dapat dijumpai di berbagai tempat seperti tersebut di atas. Rupanya pada masa sebelum kedatangan orang Eropa di Kepulauan Maluku dan daerah Papua awal abad ke-16, orang Biak telah menjelajah ke berbagai wilayah Indonesia lainnya baik melalui ekspedisi-ekspedisi perdagangan dan perang yang dilakukan oleh orang-orang Biak sendiri maupun bersama dengan sekutu-sekutunya, misalnya dengan Kesultanan Tidore atau dengan Kesultanan Ternate. Kejayaan orang Biak untuk melakukan berbagai ekspedisi itu menghilang pada akhir abad ke-15 (Kamma 1952:151). Tidak lama sebelum kedatangan orang Eropa pertama di kawasan Maluku dan Kepulauan Raja Ampat pada awal abad ke-16.

Senin, 05 Oktober 2009

Kasus HIV/AIDS di Biak, Papua Capai 389 Kasus


Kasus pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor,Papua hingga 29 Februari 2008 mengalami penambahan satu kasus sehingga jumlah keseluruhan mencapai 389 kasus dan dari jumlah tersebut 131 di antaranya telah meninggal dunia.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor yang diperoleh ANTARA di Biak, Minggu menjelaskan, hingga 29 Februari 2008 telah ditemukan satu kasus baru warga Biak positif tertular virus penyakit yang mematikan itu berusia 20 tahun di Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Drs Sefnath Korwa MS melalui Surveiland HIV/AIDS, Ruslan SKM, ketika dihubungi, Minggu, mengatakan, dengan adanya peningkatan satu kasus baru pengidap virus HIV/AIDS maka jumlah warga Kabupaten Biak Numfor yang tertular penyakit yang mematikan ini terus bertambah.

Secara komulatif hingga 29 Februari 2008 , menurut Ruslan, warga Kabupaten Biak Numfor yang terkena penyakit HIV/AIDS tersebar merata di semua distrik, kecuali Distrik Numfor Barat hingga sejauh ini belum ada kasus penyakit ini dilaporkan.

Untuk kasus HIV/AIDS terbanyak berasal di Disrik Biak Kota tercatat 191 kasus, Samofa 59 kasus, Yendidori 45 kasus, Biak Timur 30 kasus, Biak Utara 18 kasus, Supiori 18 kasus, Padaido 6 kasus, Warsa 9 kasus, Distrik Biak Barat 10 kasus, Numfor Timur 2 kasus serta tak diketahui satu kasus.

Menurut faktor risiko, heteroseksual 376 kasus,homoseksual 2 kasus, biseksual satu kasus, transfusi satu kasus, transplasenta tujuh kasus, tidak diketahui dua kasus.

Sedangkan berdasarkan kelompok usia pengidap HIV/AIDS, berumur kurang satu tahun (1 kasus) 1-4 tahun (5 kasus), 5-14 tahun (2 kasus), 15-19 tahun (20 kasus), 20-29 tahun (196 kasus), 30-39 tahun (88 kasus) 40-49 tahun (51 kasus), 50-59 tahun (15 kasus) di atas 60 tahun (2 kasus), tak diketahui (9 kasus).

Ruslan mengingatkan, cara sederhana menghindari penularan virus HIV/AIDS dalam diri seseorang, di antaranya jangan berhubungan seks bila belum menikah.

"Jangan melakukan ganti-ganti pasangan terutama terhadap kelompok risiko tinggi maupun orang yang belum dikenal, hal ini sangat berbahaya,"kata Ruslan mengingatkan.

Data per 29 Februari 2008 total pengidap virus HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor tercatat 389 kasus dengan rincian 51 HIV dan 338 AIDS, 131 kasus di antaranya meninggal dunia.


Kini, di Supiori Ada 28 Kasus HIV/AIDS

Pengidap penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Supiori, Papua, dalam tahun 2009 ini bertambah lima kasus sehingga jumlah keseluruhan menjadi 28 kasus.
    
Kepala Dinas Kesehatan Supiori Dokter Jenggo Suwarko di Biak, Rabu (20/5), mengatakan, penemuan lima kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Supiori berdasarkan hasil pemeriksaan medis lewat program mobile klinik di wilayahnya. "Lima pengidap kasus baru HIV yang terdeteksi  ini sedang dalam pengawasan pihaknya untuk mendapat penanganan serius," dokter Jenggo.
    
Ia mengakui, untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat melakukan pemeriksaan penyakit HIV/AIDS pihaknya telah menyediakan dua buah VCT di Puskesmas Korido Distrik Supiori Selatan dan Puskesmas Supiori Barat. Dengan disediakan alat pemeriksaan konseling sukarela VCT, lanjut Jenggo, diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat maupun PNS setempat untuk memeriksakan tes sukarela HIV/AIDS.
    
"Penyakit HIV/AIDS memang belum ditemukan obatnya, namun kita harus waspada mencegah penularannya," kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Jenggo menanggapi penanganan kasus HIV/AIDS.
    
Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Papua Constan Karma mengharapkan, jajaran pemerintah kabupaten maupun dinas terkait harus memberikan perhatian serius dalam penanganan penyakit menular HIV/AIDS.
   
Penyakit HIV/AIDS menjadi ancaman serius bagi masa depan  generasi muda Papua, karena itu harus dibuat aksi nyata dalam memerangi virus mematikan ini," ujar Cosntan Karma di hadapan Bupati pada rapat kerja daerah wilayah IV di Biak,...

Mungkin banyak orang sudah mengerti tentang penyakit yang satu ini. Penyakit mematikan yang dapat menyerang siapa saja dan belum di temukan obat untuk menyembuhkannya.

Penyakit apakah itu..??
HIV AIDS..!!!

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Cara Penularan virus HIV AIDS :

1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).


GEJALA DAN TANDA-TANDA PENDERITA HIV AIDS :

1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease (PID)’ dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
Tambahan :

Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.

Ayo Sodara-sodara yang ada di Papua mari kitorang cegah HIV/AIDS, agar Papua aman dan bersih dari HIV/AIDS.....

http://profiles.friendster.com/peduliaids