Senin, 05 Oktober 2009

Kasus HIV/AIDS di Biak, Papua Capai 389 Kasus


Kasus pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor,Papua hingga 29 Februari 2008 mengalami penambahan satu kasus sehingga jumlah keseluruhan mencapai 389 kasus dan dari jumlah tersebut 131 di antaranya telah meninggal dunia.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor yang diperoleh ANTARA di Biak, Minggu menjelaskan, hingga 29 Februari 2008 telah ditemukan satu kasus baru warga Biak positif tertular virus penyakit yang mematikan itu berusia 20 tahun di Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Drs Sefnath Korwa MS melalui Surveiland HIV/AIDS, Ruslan SKM, ketika dihubungi, Minggu, mengatakan, dengan adanya peningkatan satu kasus baru pengidap virus HIV/AIDS maka jumlah warga Kabupaten Biak Numfor yang tertular penyakit yang mematikan ini terus bertambah.

Secara komulatif hingga 29 Februari 2008 , menurut Ruslan, warga Kabupaten Biak Numfor yang terkena penyakit HIV/AIDS tersebar merata di semua distrik, kecuali Distrik Numfor Barat hingga sejauh ini belum ada kasus penyakit ini dilaporkan.

Untuk kasus HIV/AIDS terbanyak berasal di Disrik Biak Kota tercatat 191 kasus, Samofa 59 kasus, Yendidori 45 kasus, Biak Timur 30 kasus, Biak Utara 18 kasus, Supiori 18 kasus, Padaido 6 kasus, Warsa 9 kasus, Distrik Biak Barat 10 kasus, Numfor Timur 2 kasus serta tak diketahui satu kasus.

Menurut faktor risiko, heteroseksual 376 kasus,homoseksual 2 kasus, biseksual satu kasus, transfusi satu kasus, transplasenta tujuh kasus, tidak diketahui dua kasus.

Sedangkan berdasarkan kelompok usia pengidap HIV/AIDS, berumur kurang satu tahun (1 kasus) 1-4 tahun (5 kasus), 5-14 tahun (2 kasus), 15-19 tahun (20 kasus), 20-29 tahun (196 kasus), 30-39 tahun (88 kasus) 40-49 tahun (51 kasus), 50-59 tahun (15 kasus) di atas 60 tahun (2 kasus), tak diketahui (9 kasus).

Ruslan mengingatkan, cara sederhana menghindari penularan virus HIV/AIDS dalam diri seseorang, di antaranya jangan berhubungan seks bila belum menikah.

"Jangan melakukan ganti-ganti pasangan terutama terhadap kelompok risiko tinggi maupun orang yang belum dikenal, hal ini sangat berbahaya,"kata Ruslan mengingatkan.

Data per 29 Februari 2008 total pengidap virus HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor tercatat 389 kasus dengan rincian 51 HIV dan 338 AIDS, 131 kasus di antaranya meninggal dunia.


Kini, di Supiori Ada 28 Kasus HIV/AIDS

Pengidap penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Supiori, Papua, dalam tahun 2009 ini bertambah lima kasus sehingga jumlah keseluruhan menjadi 28 kasus.
    
Kepala Dinas Kesehatan Supiori Dokter Jenggo Suwarko di Biak, Rabu (20/5), mengatakan, penemuan lima kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Supiori berdasarkan hasil pemeriksaan medis lewat program mobile klinik di wilayahnya. "Lima pengidap kasus baru HIV yang terdeteksi  ini sedang dalam pengawasan pihaknya untuk mendapat penanganan serius," dokter Jenggo.
    
Ia mengakui, untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat melakukan pemeriksaan penyakit HIV/AIDS pihaknya telah menyediakan dua buah VCT di Puskesmas Korido Distrik Supiori Selatan dan Puskesmas Supiori Barat. Dengan disediakan alat pemeriksaan konseling sukarela VCT, lanjut Jenggo, diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat maupun PNS setempat untuk memeriksakan tes sukarela HIV/AIDS.
    
"Penyakit HIV/AIDS memang belum ditemukan obatnya, namun kita harus waspada mencegah penularannya," kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Jenggo menanggapi penanganan kasus HIV/AIDS.
    
Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Papua Constan Karma mengharapkan, jajaran pemerintah kabupaten maupun dinas terkait harus memberikan perhatian serius dalam penanganan penyakit menular HIV/AIDS.
   
Penyakit HIV/AIDS menjadi ancaman serius bagi masa depan  generasi muda Papua, karena itu harus dibuat aksi nyata dalam memerangi virus mematikan ini," ujar Cosntan Karma di hadapan Bupati pada rapat kerja daerah wilayah IV di Biak,...

Mungkin banyak orang sudah mengerti tentang penyakit yang satu ini. Penyakit mematikan yang dapat menyerang siapa saja dan belum di temukan obat untuk menyembuhkannya.

Penyakit apakah itu..??
HIV AIDS..!!!

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Cara Penularan virus HIV AIDS :

1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).


GEJALA DAN TANDA-TANDA PENDERITA HIV AIDS :

1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease (PID)’ dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
Tambahan :

Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.

Ayo Sodara-sodara yang ada di Papua mari kitorang cegah HIV/AIDS, agar Papua aman dan bersih dari HIV/AIDS.....

http://profiles.friendster.com/peduliaids


Tidak ada komentar:

Posting Komentar